Tugas Majas (PBSI)

Nama: Juliyanti Rahayu
Kelas: X MIPA 4
Tugas: Bahasa Indonesia

 1. Jelaskan pengertian majas!

Pengertian Majas

Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup. Mudahnya bisa kita pahami bahwa majas itu bisa menjadi ungkapan yang bisa menghidupkan suatu kalimat. Majas melakukan penyimpangan dari makna dari suatu kata yang biasa digunakan.

 2. Sebutkan macam-macam majas!

1. Personifikasi
2. Metafora
3. Asosiasi
4. Hiperbola
5. Eufimisme
Pertentangan
Dalam majas perbandingan, kata kiasan yang digunakan memiliki makna yang berkebalikan atau bertentangan dengan maksud yang sesungguhnya. Berikut ini beberapa majas.
6. Litotes
7. Paradoks
8. Antitesis
Sindiran
Gaya bahasa bermajas sindiran bertujuan menyindir perilaku, seseorang, maupun kondisi tertentu. Untuk tujuan tersebut, kita menggunakan kata kiasan. Di bawah ini ragam sindiran majas.
9. Ironi
10. Sinisme
11. Sarkasme
Penegasan
Gaya bahasa ini bertujuan untuk memperkuat pengaruh dan mendapatkan persetujuan pembaca atau pendengar. Sebagian majas.
12. Pleonasme
13. Repetisi
14. Retorika
15. Paralelisme

 3. Jelaskan dari macam-macam majas tersebut!

1. Personifikasi
Majas personifikasi membandingkan manusia dan benda mati. Gaya bahasa yang digunakan seolah-olah benda tersebut bersikap selayaknya manusia.

2. Metafora
Majas metafora membandingkan dua objek yang berbeda namun memiliki sifat yang serupa. Kita mengenal gaya bahasa ini sebagai analogi.

3. Asosiasi
Gaya bahasa perbandingan dalam majas metafora ditampilkan secara implisit. Dua objek yang dibandingkan sebenarnya berbeda, tetapi dianggap sama. Keduanya dihubungkan dengan 'seperti,' 'bak,' atau 'bagaikan.'

4. Hiperbola
Mengekspresikan sesuatu dengan sedemikian rupa sehingga meninggalkan kesan berlebihan itu... lebay. Eh, bukan, Sobat. Itulah majas hiperbola. Gaya bahasa ini digunakan saat kita membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang tak masuk akal untuk disandingkan sebagai perbandingan.

5. Eufimisme
Saat ada kata yang dirasa kurang etis, kita menggunakan majas eufimisme. Kita menggunakan kata yang lebih sopan dengan makna yang sepadan.

Pertentangan
Dalam majas perbandingan, kata kiasan yang digunakan memiliki makna yang berkebalikan atau bertentangan dengan maksud yang sesungguhnya. Berikut ini beberapa majas dan contohnya.

6. Litotes
Dikenal sebagai lawan dari majas hiperbola, majas litotes mengecilkan atau menyempitkan sebuah ungkapan. Gaya bahasa ini biasanya digunakan untuk tujuan merendahkan diri karena kenyataannya justru tidak seperti yang disebutkan.

7. Paradoks
Adakalanya kita membandingkan suatu fakta dengan sesuatu yang berkebalikan. Saat itulah kita menggunakan majas paradoks.

8. Antitesis
Ciri khas gaya bahasa ini adalah pasangan kata yang maknanya bertentangan atau berlawanan. Pasangan kata tersebut biasanya diletakkan berurutan.

Sindiran
Gaya bahasa bermajas sindiran bertujuan menyindir perilaku, seseorang, maupun kondisi tertentu. Untuk tujuan tersebut, kita menggunakan kata kiasan. Di bawah ini ragam sindiran majas dan contohnya, Sobat.

9. Ironi
Kita menggunakan majas ironi melalui kata-kata yang bertentangan dengan dengan fakta atau kenyataan yang ada. Sekilas kata-kata yang digunakan tampak seperti pujian, tapi tunggu sampai akhir kalimat ya, Sobat.

10. Sinisme
Dalam sinisme, kita menyindir secara langsung. Meskipun tanpa memperhalus seperti pada majas ironi, gaya bahasa sinisme tidak dapat serta-merta disebut kasar.

11. Sarkasme
Sindiran dalam sarkasme disampaikan secara langsung dan cenderung kasar. Bahkan, sarkasme bisa terdengar seperti hujatan.

Penegasan
Gaya bahasa ini bertujuan untuk memperkuat pengaruh dan mendapatkan persetujuan pembaca atau pendengar. Sebagian majas dan contohnya ada di bawah ini.

12. Pleonasme
Majas pleonasme menggunakan kata-kata dengan makna yang sama. Kesan yang diperoleh memang sepertinya kurang efektif, tapi memang sengaja dilakukan agar kita mendapatkan efek penegasan yang diinginkan.

13. Repetisi
Gaya bahasa ini tampak pada pengulangan yang berkali-kali digunakan. Tujuannya sama, pengulangan dilakukan untuk menegaskan.

14. Retorika
Majas retorika berbentuk kalimat tanya. Sobat tentu sudah tahu bahwa kalimat tanya retorika tak memerlukan jawaban. Iya, tujuan kalimat tanya tersebut memang untuk membuat penegasan.

15. Paralelisme
Lumrah digunakan dalam puisi, majas paralelisme ditunjukkan oleh pengulangan kata. Meskipun diulang-ilang, definisi kata tersebut tak sama antara satu dengan lainnya. Anafora adalah pengulangan di bagian awal kalimat, sedangkan epifora adalah pengulangan di bagian akhir kalimat.

 4. Berilah contohnya untuk masing-masing macam-macam majas tersebut!

1. Personifikasi
Contoh: Laut yang biru seakan menatapku dalam keheningan.

2. Metafora
Contoh: Sang Raja Siang bersinar dan membawa kehangatan.

3. Asosiasi
Contoh: Apa yang telah kamu lakukan itu seperti duri dalam sekam.

4. Hiperbola
Contoh: Katanya dia berlatih bernyanyi, tapi suaranya bikin pecah gendang telingaku setiap hari.

5. Eufimisme
Contoh: Tiba-tiba dia terhenyak dari tempat duduknya dan berlari menuju kamar kecil.

Pertentangan
Dalam majas perbandingan, kata kiasan yang digunakan memiliki makna yang berkebalikan atau bertentangan dengan maksud yang sesungguhnya. Berikut ini beberapa majas dan contohnya.

6. Litotes
Contoh: Ini tanda terima kasih kami, sekedar ongkos angkot.

7. Paradoks
Contoh: Isi kepalanya begitu bising ketika ia duduk sendiri di ruang keluarga yang begitu sepi.

8. Antitesis
Contoh: Setiap perempuan itu cantik, tak jadi soal kurus atau gemuk.

Sindiran
Gaya bahasa bermajas sindiran bertujuan menyindir perilaku, seseorang, maupun kondisi tertentu. Untuk tujuan tersebut, kita menggunakan kata kiasan. Di bawah ini ragam sindiran majas dan contohnya, Sobat.

9. Ironi
Contoh: Santun sekali perilakunya, bertanya saja pakai teriak-teriak.

10. Sinisme
Contoh: Kakakku pelit sekali, tak mau berbagi penganannya denganku.

11. Sarkasme
Contoh: Kontestan itu suaranya jelek sampai-sampai telingaku sakit dibuatnya.

Penegasan
Gaya bahasa ini bertujuan untuk memperkuat pengaruh dan mendapatkan persetujuan pembaca atau pendengar. Sebagian majas dan contohnya ada di bawah ini.

12. Pleonasme
Contoh: Berusahalah berhenti terus mengingat sejarah masa lalu.

13. Repetisi
Contoh: Rumah adalah tempat yang paling nyaman, rumah juga menjadi tempat bernaung dari panas dan hujan.

14. Retorika
Contoh: Siapa yang tak ingin kuliah di kampus terbaik?

15. Paralelisme
Contoh:
Cinta itu sabar.
Cinta itu lemah lembut.
Cinta itu memaafkan.
Cinta itu tidak serakah.
Kasih itu penyabar.
Kasih itu tidak pernah marah.
Kasih itu selalu mengerti.
Yang terbaik itu cinta.
Yang terkasih itu cinta.
Yang paling sempurna itu cinta.
Perempuan paling hebat itulah ibuku.
Perempuan yang penuh kasih sayang itulah ibuku.
Perempuan yang penuh pengertian adalah ibuku.
Perempuan paling sempurna adalah ibuku.


Postingan populer dari blog ini

Tugas Makalah (PBSI)

Tugas Karangan (PBSI)